Pencarian

Tumpukan Sampah di Pekanbaru Kian Parah Saat Ramadhan! Ini Tanggapan DPRD

GOLKAR PEKANBARU – Menjelang berbuka puasa, bau menyengat dari tumpukan sampah di sudut-sudut Kota Pekanbaru semakin terasa.

Bulan suci yang seharusnya penuh kenyamanan justru diwarnai pemandangan mengganggu akibat lambannya pengangkutan sampah.

Anggota Komisi IV DPRD Pekanbaru, Sovia Septiana, mendesak PT Ella Pratama Prakasa (EPP) untuk segera meningkatkan kinerja pengangkutan guna mencegah dampak kesehatan dan lingkungan.

Jika tak segera ditangani, tumpukan sampah ini bisa menjadi ancaman bagi warga yang ingin menjalankan ibadah dengan khusyuk.

“Bulan Ramadhan itu identik dengan meningkatnya konsumsi rumah tangga, terutama makanan dan minuman. Sampah yang dihasilkan otomatis lebih banyak dari biasanya. Seharusnya PT EPP sudah mengantisipasi kondisi ini dengan meningkatkan intensitas pengangkutan sampah agar tidak menumpuk di jalanan,” ujar Sovia Minggu (2/3/2025).

Kota yang Bersih, Ibadah Lebih Nyaman

Sovia menekankan bahwa kebersihan lingkungan sangat berpengaruh terhadap kenyamanan masyarakat dalam beribadah. Aroma tidak sedap dari tumpukan sampah yang dibiarkan berhari-hari tentu mengganggu aktivitas, terutama saat umat Muslim menjalankan ibadah salat Tarawih di masjid atau berbuka puasa di luar rumah.

“Kalau sampah tidak terangkut dengan baik, bukan hanya estetika kota yang terganggu, tetapi juga bisa menimbulkan masalah kesehatan. Penyakit seperti diare, demam berdarah, hingga infeksi saluran pernapasan bisa meningkat karena lingkungan yang tidak bersih,” tegasnya.

Ia juga mendesak Pemerintah Kota Pekanbaru untuk memastikan PT EPP menjalankan tugasnya secara maksimal. Jika tidak mampu memberikan pelayanan optimal, evaluasi terhadap kontrak kerja perusahaan perlu segera dilakukan.

Antisipasi dengan Armada dan Jadwal Tambahan

Sovia menyarankan agar PT EPP menambah armada pengangkut sampah serta memperbanyak jadwal pengangkutan, terutama di kawasan padat penduduk dan pusat kuliner yang semakin ramai selama Ramadhan.

“Kami mengusulkan agar ada penyesuaian jadwal pengangkutan. Jika biasanya hanya dilakukan sekali dalam sehari, di bulan Ramadhan ini bisa ditingkatkan menjadi dua hingga tiga kali sehari, terutama di titik-titik yang rawan penumpukan sampah,” ungkapnya.

Selain itu, ia juga mendorong masyarakat untuk lebih peduli dalam mengelola sampah rumah tangga. Menurutnya, sinergi antara pemerintah, perusahaan pengangkutan sampah, dan masyarakat adalah kunci utama dalam menjaga kebersihan kota.

Masyarakat Juga Punya Peran

Tak hanya pemerintah dan PT EPP, Sovia juga mengingatkan bahwa masyarakat memiliki peran besar dalam mengatasi persoalan sampah ini. 
Kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya, memilah sampah organik dan anorganik, serta tidak membuang sampah sembarangan bisa menjadi langkah awal dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan nyaman.

“Jika semua pihak bekerja sama, saya yakin persoalan sampah ini bisa teratasi. Jangan sampai kita membiarkan sampah menjadi pemandangan sehari-hari yang mengganggu kehidupan masyarakat,” tutupnya.