GOLKAR PEKANBARU - Hadirnya oplet listrik sebagai angkutan feeder bagi Bus Trans Metro Pekanbaru (TMP) mendapat sambutan positif dari kalangan DPRD Kota Pekanbaru. Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru, Roni Amriel SH MH, menilai kehadiran angkutan kecil ini adalah terobosan penting untuk meningkatkan akses masyarakat ke transportasi umum.
“Kami mengapresiasi adanya mobil penghubung (feeder) kecil-kecil ini. Angkutan ini mengantar penumpang dari kawasan permukiman ke halte-halte terdekat di jalan protokol,” ujar Roni Amriel saat diwawancarai pada Senin (9/12/2024).
Menurut Roni, langkah Dinas Perhubungan (Dishub) Pekanbaru ini memberikan solusi bagi masyarakat yang selama ini kesulitan mendapatkan akses transportasi umum di sekitar permukiman. Tak hanya itu, ia juga memuji penerapan teknologi pembayaran nontunai atau e-money, yang dinilainya mampu meningkatkan akuntabilitas pengelolaan keuangan transportasi publik.
Namun, Roni menekankan pentingnya dukungan dari bus TMP yang beroperasi di jalan protokol. “Feeder harus terintegrasi dengan baik dengan bus TMP yang melayani halte-halte di jalan utama. Segala kendala, seperti kebutuhan bahan bakar atau suku cadang, harus segera ditangani oleh Pemerintah Kota Pekanbaru, terutama Dishub,” katanya.
Kritikan Terhadap Halte dan Infrastruktur Pendukung
Meski mengapresiasi inovasi ini, Roni tak menutup mata terhadap sejumlah kendala. Ia menyoroti kondisi halte bus TMP yang dinilainya belum representatif.
“Nyaman tidak masyarakat berada di halte itu? Kalau hujan, penumpang bisa dipastikan basah. Halte harus dirancang lebih baik agar memberikan kenyamanan,” tegasnya.
Untuk mewujudkan halte yang layak, Roni menyarankan agar pemerintah tidak hanya mengandalkan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD). “Kita bisa melibatkan pihak swasta. Mereka bisa membangun halte sesuai desain yang kita tentukan, dengan imbalan ruang untuk promosi dan tanggung jawab perawatan halte tersebut,” sarannya.
Lebih jauh, Roni juga menekankan pentingnya infrastruktur pendukung lainnya, seperti jembatan penyeberangan orang (JPO) yang terintegrasi dengan halte. “JPO tidak boleh dibangun asal-asalan. Semua komponen harus dirancang agar saling terhubung, mulai dari feeder, halte, bus, hingga JPO, sehingga fungsinya maksimal,” ujarnya.
Uji Coba Feeder Listrik
Sebagai informasi, oplet listrik ini sedang menjalani uji coba selama dua bulan untuk mengukur respons masyarakat. Feeder listrik ini melayani dua rute utama, yaitu koridor Jalan Purwodadi–Rumah Potong Hewan dan koridor Jalan Cipta Karya–Rumah Potong Hewan.
Roni berharap inovasi ini benar-benar mampu memberikan manfaat bagi masyarakat. “Kami dukung selama itu untuk kepentingan masyarakat. Yang terpenting adalah kenyamanan dan kepuasan masyarakat harus terjamin,” tutupnya.
Dengan hadirnya oplet listrik sebagai feeder, diharapkan ekosistem transportasi massal di Pekanbaru dapat terintegrasi dengan baik dan memberikan layanan optimal bagi seluruh masyarakat kota.